Dengan notasi ini, rumus A 1yang dinyatakan sebagai A 1 = 1 det(A) d b (X) dengan suatu matriks bujursangkar X. Teorema sebelumnya menyatakan bahwa, matriks 2 2
Secara umum, hasil rotasi dengan pusat O (0, 0) sejauh α o searah jarum jam atau R [P (a, b), –α o] dapat diperoleh melalui matriks transformasi berikut. Sebagai contoh, rotasi titik A (x, y) pada pusat O (0, 0) sejauh 90 o searah jarum jam akan menghasilkan titik A’ (x’, y’). Di mana, letak titik koordinat (x’, y’) memenuhi
Sebagai gambaran awal matriks, Grameds dapat menyimak contoh matriks berukuran 2 x 2 di bawah ini. Ukuran matriks ditentukan berdasarkan jumlah baris dan kolom yang dimilikinya. Matriks dengan m kolom dan n baris disebut dengan matriks m x n, yang mana m dan n disebut dengan dimensinya. Misalnya matriks di atas disebut dengan matriks 2 x 3.
Oleh karena itu, dalam menghitungnya harus dipecah sehingga mendapatkan hasil yang benar. Pangkat dua, pangkat tiga, dan pangkat seterusnya pada sebuah matriks harus dipecah dahulu. Aturan ini menjadi prinsip perkalian dan perpangkatan pada matriks. Baru jika ingin menyelesaikannya dikalikan satu per satu sesuai dengan rumus perkalian matriks.
Rumus determinan matriks yaitu: Sehingga diperoleh penyelesaiannya: Perhatikan bahwa fungsi kuadrat yang diperoleh tidak dapat diselesaikan dengan cara pemfaktoran, maka gunakan rumus abc persamaan kuadrat yaitu: Pada diperoleh , , dan .
wdvSTnq.
rumus matriks x yang memenuhi persamaan