PengenceranDengan menambahkan sejumlah medium pendispersinya, emulsi dapat diencerkan. Sebaliknya, fase terdispersi yang dicampurkan akan dengan spontan membentuk lapisan terpisah. Sifat ini dapat dimanfaatkan untuk menentukan jenis emulsi. 6. Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas emulsi, adalah: 1.
Mediadispersi adalah media tempat terjadinya dispersi partikel. Seperti dinyatakan di atas, sistem koloid dibuat dari fase terdispersi dan media dispersi. Karena fasa terdispersi atau medium dispersi dapat berupa gas, cair atau padat, ada delapan jenis sistem koloid yang mungkin. Dispersi koloid dari satu gas ke gas lainnya tidak dimungkinkan
Emulsimerupakan suatu sistem yang tidak stabil. Untuk itu kita memerlukan suatu zat penstabil yang disebut zat pengemulsi atau emulgator. Tanpa adanya emulgator, maka emulsi akan segera pecah dan terpisah menjadi fase terdispersi dan medium pendispersinya, yang ringan terapung di atas yang berat.
Sehinggaberdasarkan fasa terdispersi dan medium pendispersi tersebut partikel halus dikelompokan menjadi sebagai berikut. Sol. Jenis partikel halus ini dapat berupa sol emas, tinta dan cat. Terbentuk dari fasa terdispersi yang berupa padatan dan untuk medium pendispersinya berupa cairan sehingga dapat menghasilkan benda tersebut.
DefinisiKoloid dan Sistem Koloid. Koloid adalah campuran larutan dan suspensi. Artinya, koloid bukan larutan, dan bukan pula suspensi, Detikers. Untuk membedakan ketiganya, simak poin-poin berikut tentang ciri koloid, larutan, dan suspensi. 1. Ciri-ciri larutan: Tidak bisa disaring. Satu fase. Sifat antar zat stabil.
bMVpm53. Mahasiswa/Alumni Institut Pertanian Bogor03 Februari 2022 0209Halo Made, jawabannya D yaa. Koloid adalah campuran heterogen yang sukar berdifusi. Sistem koloid tersusun dari zat terdispersi dan medium pendispersi. Sistem koloid merupakan campuran heterogen yang stabil dan memiliki ukuran partikel zat terdispersi dari 1 hingga 100 nm. Salah satu jenis koloid adalah emulsi. Emulsi adalah sistem koloid dimana zat terdispersi dan medium pendispersinya keduanya berfase cair cair dalam cair. Contoh dari emulsi adalah susu, santan, mayonaise, dan krim wajah. Semoga bisa dipahami yaa
Jika suatu zat A dilarutkan kedalam pelarut B sehingga zat A pecah menjadi bagian-bagian yang kecil, maka akan diperoleh suatu larutan. Peristiwa bercampurnya dua zat tersebut dinamakan sistem dispersi. Zat A disebut sistem terdispersi, sedangkan zat B sebagai dispergen medium pendispersi Foto Berdasarkan dari besarnya ukuran partikel zat terdispersi zat terlarut maka sistem dispersi dapat dibedakan menjadi 3 macam , yaitu Dispersi Halus larutan sejati Disebut juga sebagai dispersi molekuler, yaitu sistem dispersi yang diameter fasa terdispersinya 10-5 Cm. Sistem ini mula-mula keruh tetapi dalam beberapa saat segera tampak jelas batas antara fasa terdispersi dengan medium pendispersinya. Karena terjadi pengendapan maka dengan cara penyaringan dapat dipisahkan kembali fasa terdispersi dari mediumnya. Contoh dispersi pasir dalam air. Jika suatu larutan tersusun dari komponen-komponen zat terlarut dan zat pelarut, maka suatu sistem koloid juga tersusun dari dua komponen, yaitu fasa terdispersi zat terlarut dan medium endispersi pelarut. Dalam sistem koloid, baik fasa terdispersi maupun medium pendispersinya dapat berupa gas, cair ataupun padat, oleh karena itu dikenal 8 macam sistem koloid yang secara legkap dapat dilihat pada tabel macam-macam sistem koloid. Sisitem koloid fasa terdispersi gas dan medium pendispersi gas tidak ada dikarenakan campuran antara gas dengan gas selalu menghasilkan campuran yang bersifat homogen, partikel-partikel gas berukuran molekul atau ion diameter 10-5 Cm2HomogenAntara homogen dan heterogenHeterogen3Satu faseDua faseDua fase4JernihKeruhkeruh5Jika didiamkan tidak memisahJika didiamkan tidak memisahJika didiamkan tidak memisah6Tidak dapat disaring tapi lolos dalam membran semi permeabel Dapat lolos dalam membran semi permeabelDapat disaring dan tidak lolos dalam membran semi permea Membran semipermeabel adalah membran yang dapat dilalui oleh pelarut, tetapi tidak dapat dilalui oleh zat terlarut. MACAM-MACAM KOLOID Berdasarkan fase zat padat, cair dan gas , terdapat 8 macam sistem koloidFase Terdispersi dan medium pendispersi NoFase TredispersiFase PendispersiNama KoloidContoh8GasCairBusa/ buihBusa sabun, buih7GasPadatBusa padatBatu apung, karet busa6CairGasAerosol CairKabut,awan5CairCairEmulsiSusu, minyak ikan4CairPadatEmulsi padatMentega, keju, mutiara3padatGasAerosol padatAsap, debu2PadatCairSolCat, kanji, tinta1PadatPadatSol padatPaduan logam, kaca berwarna Gas dengan gas tidak membentuk sistem-sistem koloid sebab gas dengan gas membentuk campuran homogen Pengertian macam-macam sistem koloid Busa/buih Sistem koloid yang fase terdispersinya gas dan medium pendispersinya padat Sistem koloid yang terjadi jika fase padat terdispersi dalam medium pendispersi Cair Sistem koloid dengan fase terdispersi cair dalam medium pendispersi gasEmulsi Sistem dispersi antara cairan dengan cairan yang tidak dapat bercampur homogenEmulsi padat Sistem koloid dengan fase terdispersi cair dalam medium pendisfersi padat yang tidak dapat padat Dispersi partikel-partikel padat yang sangat halus dalam medium gasSol padat sistem koloid dengan fase terdispersi padat dalam medium pendispersi Sistem koloid dimana zat padat terdispersi dalam zat cair, berdasarkan sifat absorpsi zat padat terhadap cairan 2 macam sol yaitu Sol Liofil Jika partikel-partikel padat mengabsorpsi cairan pendispersi, sistem ini bersifat kental dan tidak mengalami koagulasi jika didalamnya ditambahkan larutan Liofob Jika partikel padat tidak menjadi absorpsi molekul cairan. Sistem ini mudah menggumpal jika ditambahkan larutan elektrolit. Jika medium pendispersinya masing-masing air, maka liofil dan liofob dinamakan hidrofil dan hidrofob. Tabel โโ Perbedaan Sol Liofil dan sol Liofob NoSol LiofobSol Liofil1Bersifat kurang stabilBersifat stabil2Terdiri atas zat organikTerdiri atas zat organik3Kekentalannya rendahKekentalannya tinggi4Untuk koagulasi memerlukan sedikit elektrolitUntuk koagulasi memerlukan banyak elektrolit5Gerak Brown sangat jelasGerak Brown kurang jelas6Hanya dibuat dengan cara kondensasiUmumnya dibuat dengan cara dispersi7Partikel terdispersi mengadsorpsi ionPartikel terdispersi mengadsorpsi molekul8Reaksinya IrreversibelReaksinya reversibel9Bermuatan listrik tertentuMuatan listrik tergantung pada medium Kegunaan Koloid Sistem koloid banyak digunakan dalam bidang industri, karena koloid merupakan suatu cara untuk memperoleh campuran hasil industri, saling melarutkan dan sifatnya stabil. Dalam kenyataan banyak produk industri yang berupa sistem koloid baik sebagai bahan makanan, bangunan dan obat-obatan Bidang makanan susu, margarine, krim, jeli, agar-agar dllBidang bangunan Cat tembok, cat kayu, lem lem kaca, kayu dan plastik Bidang obat-obatan Kapsul,Kosmetik Bahan โ bahan kosmetik pada umumnya hampir 90% disebut bahan kolid hal itu disebebkan koloid mudah menyerap pewangi, pewarna. Lembut mudah dibersihkan serta tidak merusak kulit dan rambut. Macam-macam bahan kosmetik Berupa sol padat Lisptik, pensil alis, dan maskaraBerupa emulsi Susu pembersih muka/kulitBerupa sol Cairan masker dan cat kukuBerupa gel deodorant, minyak rambut jellyBerupa Aerosol Spray parfum, deodorant, hairsprayBerupa Buih Sabun kecantikan SIFAT โ SIFAT KOLOIDSifat โ sifat sistem koloid dapat dikelompokkan menjadi 4 macam yaitu Sifat yang berhubungan dengan optika. Efek Tyndall Adalah penghamburan berkas cahaya oleh dalam sistem koloid. Pertama kali dikemukakan oleh seorang ilmuwan Inggeris bernama Jhon Tyndall 1820-1893. Contoh efek Tyndall Langit berwarna biru karena penghamburan cahaya oleh partikel-partikel hidrogen dan oksigen dalam cahaya akan berdampak jelas jika memasuki ruang gelap melalui suatu celah karena terjadinya penghamburan oleh partikel โpartikel itu dalam udaraBerkas cahaya jika dilewatkan dalam sistem koloid akan terlihat jelas terjadi penghamburan, sedang jika dilewatkan dalam suatu larutan itu tak terlihat sebab partikel-partikel dalam larutan terlalu kecil untuk memantulkan debu sebagai koloid seolah-olah bercampur pada tempat yang sinar yang berasal dari celah-celah Gerak Brown Gerak partikel- partikel dalam sistem koloid yang terus menerus dengan arah zig zag random . Karena terjadi tumbukan antar partikel. Hal ini pertama kali diamati oleh Robert Brown pada tahun 1827. Gerak brown dapat diamati oleh miksroskop . Sifat yang berhubungan dengan gejala permukaanAdsorpsi KoloidYaitu peristiwa melekatnya partikel zat ion, atom atau molekul pada permukaan suatu zat lain. Jika penyerapan itu sampai ke dalam dibawah permukaan istilahnya adalah Absorpsi. Sifat yang berhubungan dengan kelistrikanKoagulasiYaitu peristiwa penggumpalan pengendapan partikel-partikel koloid jika ke dalam sistem itu ditambahkan suatu elektrolit. Koagulasi biasa digunakan untuk menjernihkan air sungai. ElektroforesisYaitu berpengaruhnya partikel-partikel koloid oleh medan listrik. Partikel koloid yang bermuatan posistif akan bergerak ke elektroda negatif dan sebaliknya. Pada peristiwa ini partikel koloid akan ternetralkan dan menggumpalkan elektroda. DialisisYaitu cara membersihkan partikel-partikel koloid dari ion-ion yang mengganggu kestabilan koloid. Koloid dimasukkan dalam kantong semipermeabel, kemudian kantong tersebut dicelupkan ke dalam air yang mengalir. Ion-ion pengganggu akan hanyut oleh air sedangkan partikel koloid tetap berada dalam kantong. Sifat lain yang penting OpalesensiYaitu sifat koloid dimana koloid pada sinar datang tidak sama dengan sinar pergi Sifat kologatif yang tidak jelasYaitu sifat yang hanya bergantung pada banyaknya partikel zat terlarut, tetapi tidak bergantung pada jenisnya. Penggunaan sistem adsopsi a. Penjernihan air keruh dengan menggunakan tawas KalSO42 24 H2O b. Penjernihan gula tebu dengan menggunakan karbon aktif c. Pengobatan sakit perut dengan menggunakan tablet Norit c. Muatan Koloid Karena koloid mempunyai sifat adsorpsi maka koloid dapat bermuatan, bermuatan positif jika koloid yang diadsorpsi ion positif kation bermuatan negatif jika diadsorpsi ion negatif Anion d. Koagulasi /Pengendapan/penggumpalan Koagulasi dapat terbentuk jika a. Koloid bermuatan positif + bercampur dengan koloid bermuatan negatif - b. Koloid bermuatan positif menyerap ion negatif c. Koloid bermuatan negatif menyerap ion positif Contoh koagulasi a. Pembentukan delta dimuara sungai sebab air sungai yang mengandung lumpur dengan air laut yang melarutkan garam-garam sebagai elektrolit b. Penggumpalan asap pabrik dengan menggunakan alat katrel yang hubungkan dengan arus listrik c. Penggumpalan getah karet jika ditambahkan asam cuka Semakin tinggi konsentrasi zat elektrolit koagulasi semakin cepat e. Dialisis Proses pemisahan koloid dari ion-ion mengganggu dengan menggunakan selaput semi permeabel yang di dapatkan dalam air. f. Elektroforesis Peristiwa pemisahan sistem koloid yang bermuatan dengan menggunakan arus listrik Koloid yang menuju kutub positif menunjukkan kutub bermuatan negatif sebaliknya koloid yang menuju kutub negatif menunjukkan kutub bermuatan positif. g. Koloid Pelindung Koloid yang mempunyai kemampuan untuk melindungi koloid yang ada dibawahnya dari koagulasi. Contoh Lem bagian atasnya agak kering tetapi bagian bawahnya tidak Pembuatan Koloid KondensasiPembentukan koloid dengan mengubah partikel โ paryikel dari larutan sejati menjadi partikel- partikel koloid a. Cara fisika Pendinginan dapat dilakukan dengan menurunkan kelarutan suatu zat terlarut dengan cara mengubah pelarut atau dengan cara pendinginan, contohnya pembuatan sol belerang. b. Cara Kimia Reaksi hidrolisis FeCl3aq + H2Oaq โร FeOH3s + HClaq FeNO33aq + H2Oaq โร FeOH3 s + HNO3aq Reaksi Redoks jika mengalami perubahan biloks Au3aq+ + Sn2+aq โโร Au+s + Sn4+aq Reaksi Pengenceran AgNO3aq + HClaq โร AgCls + HNO3aq AgOHaq + KClaq โ-ร AgCls + KOHaq 2H3AsO3 + 3 H2S โ-ร As2S3s + 6 H2O DispersiPembuatan dari suspensi dengan memperkecil ukuran partikel a. Cara Mekanik pembuatan koloid dengan menggunakan alat tertentu seperti blender b. Cara busur bredig pembuatan koloid logam dengan cara menjadikan logam sebagai elektroda dicelupkan dalam air yang dialiri arus listrik c. Cara Peptisasi Pembuatan koloid dengan menambahkan ion sejenis pada suatu endapan AgCls + Ag+ โร AgCls AgCls + NaClaq -ร AgCls Pemurnian Koloid Biasanya koloid yang sudah terbentuk mengandung zat-zat pengotor, ini sangat mengganggu kestabilan koloid sehingga harus dihilangkan Contoh 2FeCl3 aq + 6H2Oaq โร 2FeOH3s + 6 HCl zat pengotor, dan harus dihilangkan Daftar Pustaka Ahmad,Histia,1997, Kimia Larutan, Dept Kimia MIPA, Drs dan kawan-kawan, 1994, Kimia 2 Jakarta 1994. GBPP kimia SMU, Jakarta
untuk mendapatkan emulsi zat terdispersi dan medium pendispersinya adalah